KONSEP ROUTING

CONTOH PERUTEAN

Jaringan memungkinkan orang untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berinteraksi dalam banyak cara. Jaringan digunakan untuk mengakses halaman web, berbicara menggunakan telepon IP, berpartisipasi dalam konferensi video, bersaing dalam permainan interaktif, berbelanja menggunakan Internet, menyelesaikan kursus online, dan banyak lagi.

Switch Ethernet berfungsi pada lapisan data link, Layer 2, dan digunakan untuk meneruskan frame Ethernet antar perangkat dalam jaringan yang sama. Namun, ketika IP sumber dan alamat IP tujuan berada di jaringan yang berbeda, frame Ethernet harus dikirim ke router.

Router menghubungkan satu jaringan ke jaringan lain. Router bertanggung jawab untuk pengiriman paket melalui jaringan yang berbeda.

Routing adalah proses pengiriman data ataupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

a. Konsep Dasar Routing

Dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang di tuju.

Berdasarkan pengiriman paket data, routing dibedakan menjadi dua yaitu routing langsung dan routing tidak langsung.

  1. Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.10.3 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.10.4.
  2. Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat host tujuan. Contoh: komputer dengan alamat 192.168.10.3 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.168.10.4, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.10.4, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.10.5, kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan

b. Jenis Konfigurasi Routing

    Jenis konfigurasi Routing Antara Lain:

  1. Minimal Routing, merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
  2. Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
  3. Dynamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. dynamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.

c.  Cara kerja Routing IP

Proses routing IP dimulai saat sebuah host membuat paket data untuk sebuah host yang berada di jaringan lain dan berakhir saat host tujuan tersebut menerima paket tersebut. Untuk memahami proses ini secara rinci, mari kita ambil contoh sederhana.

Gambar berikut menunjukkan tata letak jaringan. Dalam jaringan ini, PC0 dan PC1 terhubung ke PC2, PC3, PC4, PC5 melalui dua router; R2-TU dan R3-GURU

Routing Static 3 Router

Misalkan, aplikasi yang berjalan di PC0 ingin mengirim beberapa data ke PC1. Aplikasi memanggil protokol IP PC0 dan menyerahkan data itu ke protokol IP. Protokol IP mengemas data ke dalam paket dan menambahkan alamat sumber dan tujuan ke setiap paket.

Setelah ini, protokol IP menggunakan protokol lain yang dikenal sebagai protokol ARP (Address Resolution Protocol) untuk mengetahui apakah alamat tujuan (PC1) terletak di jaringan lokal (jaringan IP yang sama) atau terletak di jaringan jarak jauh (jaringan IP lain).

Jika alamat tujuan terletak di jaringan IP (lokal) yang sama, protokol IP mengirimkan paket langsung ke host tujuan.

Seluruh proses perutean dikendalikan oleh protokol yang dirutekan (IP) dari PC0 dan PC1.

Sekarang misalkan aplikasi yang sama ingin mengirim data ke PC2. Proses yang sama diulang sampai keputusan penerusan paket dibuat oleh protokol IP. Kali ini, karena host tujuan (PC2) terletak di jaringan jarak jauh (jaringan IP lain), protokol IP mengirimkan paket ke gateway default.

Sebuah default gateway adalah sebuah antarmuka router yang menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan remote. Secara default, protokol IP meneruskan semua paket ke gateway default kecuali paket milik jaringan IP lokal.

Router gateway default tidak hanya menyimpan catatan semua jaringan jarak jauh tetapi juga menyimpan catatan semua jalur yang tersedia untuk setiap jaringan jarak jauh. Sebuah router memelihara catatan-catatan ini dalam tabel routing. Sebuah entri tabel routing yang khas terdiri dari dua bagian; alamat jaringan dan antarmuka di mana jaringan itu tersedia.

Ketika sebuah router menerima sebuah paket pada salah satu interfacenya, ia membaca jaringan tujuan dari paket tersebut dan menemukan jaringan tersebut dalam tabel routing. Jika tabel perutean berisi catatan untuk jaringan itu, router menggunakan catatan itu untuk meneruskan paket. Jika tabel perutean tidak berisi catatan untuk jaringan itu, router akan membuang paket itu.

Jika ada beberapa jalur ke jaringan jarak jauh, router memilih jalur tercepat dari mereka.

Sumber:
https://www.ciscopress.com/
https://www.computernetworkingnotes.com/
Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan, Penulis Sapto Wiyono, Penerbit Sinar Mandiri, 2018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *